• Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian penuturnya adalah bahasa kedua.
Pengaruh ini dapat berkenaan dengan semua aspek
ketatabahasaan, misalnya ucapan. Pengaruh dalam ucapan ini sulit
dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur
Bahasa Indonesia dari satu daerah dengan daerah yang lain. Kita
dengan mudah dapat menentukan daerah asal penutur
berdasarkan ucapan Bahasa Indonesianya.
• Ejaan
Ejaan penting sekali artinya dalam kaitannya dengan penggunaan
Bahasa Indonesia produktif tulis. Dalam menulis kita tidak hanya
dituntut untuk dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata
yang tepat, melainkan juga mengeja kata-kata dan kalimat tersebut
sesuai dengan ejaan yang berlaku.
• Penulisan Huruf
a. Penulisan Huruf Kapital
Berikut ini adalah penulisan yang menggunakan huruf kapital :
1. Mengawali kalimat
2. Huruf awal nama diri
3. Ucapan langsung
4. Huruf pertama yang berhubungan dengan Tuhan dan Kitab
Suci
Contoh : Semoga Dia tidak melupakan hamba- Nya.
5. Dalam kaitannya dengan nama diri, gelar kehormatan,
keturunan, atau keagamaan.
Contoh : Haji Soeharto
6. Nama jabatan apabila dikaitkan dengan instansi atau nama
daerah.
Contoh : Presiden Susilo Bambang Yudoyono
7. Nama diri atau nama lembaga yang terdiri dari beberapa kata
Contoh : Maliaka Zafira Prihantoro
Departemen Pendidikan Nasional
8. Kata-kata dengan pengertian umum ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : Suatu provinsi dikepalai seorang gubernur.
9. Nama diri yang kemudian menjadi nama jenis, tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Contoh : Ibu membeli gula jawa.
b.Huruf Tebal dan Huruf Miring
- Nama lembaga, judul buku atau nama majalah.
Contoh : Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
- Judul naskah yang dicetak sebagai buku
Contoh : “ Ejaan yang Benar dalam Bahasa Indonesia “
- Menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian kata atau
kelompok kata.
Contoh : Dia bukan menipu tetapi ditipu.
- Menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum
disesuaikan ejaannya.
Contoh : Politik devide et impera pernah menghancurkan negeri
ini.
• Penulisan Partikel dan Awalan
Dalam penulisan kata harus memperhatikan kata tersebut
dirangkai atau terpisah. Ada beberapa kata atau awalan yang
harus ditulis serangkai, adi misalnya pada adidaya, adikuasa,
adibusana.
Kata maha apabila dirangkai dengan kata dasar ditulis serangkai
seperti mahasiswa, mahaguru, Mahakuasa.
• Penulisan Bilangan
Bilangan ditulis dengan angka dan huruf. Bilangan yang
menunjukkan tahun, jam, tanggal, nomor rumah, ditulis dengan
angka. Bilangan yang menunjukkan jumlah ditulis dengan huruf,
seperti “ dua juta rupiah “. Bilangan tingkat dapat dinyatakan
dengan huruf, angka, atau huruf dan angka. Contoh : abad kedua
puluh satu, abad ke-21, atau abad XXI.
• Tanda Baca
Ada beberapa tanda baca/pungtuasi seperti titik (.), Koma (,), titik
koma (;), titik dua (:) dan petik (“…”).
- Titik (.)
Selain untuk menandai berakhirnya kalimat, titik juga dipakai
untuk nomor bab, singkatan, alamat surat, ukuran atau
timbangan.
Tanda Koma (,)
Koma digunakan untuk menandai adanya jeda dalam suatu
kalimat, membatasi nama dan gelar yang terletak dibelakang
nama, jumlah rupiah, ketip dan sen.
Contoh : Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E., MM.
Rp 1.250,50
- Titik Koma (;)
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Contoh : Semua mahasiswa diperlakukan sama; tidak ada
mahasiswa yang dianakemaskan.
Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai akhir suatu pernyataan yang lengkap dan
diikuti oleh rangkaian atau perincian.
Contoh : Fakultas Komunikasi Universitas Gunadarma mempunyai
dua jurusan : Jurusan Teknik Siaran Radio Televisi dan Jurusan PR.
0 komentar:
Posting Komentar